Kamis, 21 Juni 2012

PRESS RELEASE: Kunci Sukses KUR Mikro BRI


Press Release:
4 Kunci Sukses Lonjakan KUR Mikro BRI

Jakarta (21 Juni 2012) - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro BRI tumbuh pesat dari Rp 3,4 triliun di tahun 2009  hingga di bulan Maret 2012 telah mencapai Rp. 11.6 triliun. Terjadi lonjakan penyaluran KUR Mikro sebesar Rp 8,2 triliun.

Apa rahasianya? Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bank BRI Djarot Kusumayakti bilang, Bank BRI sejak awal telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan bisnis mikro yang berkualitas.  Hal tersebut sangat terlihat dari kualitas kredit KUR yang sangat bagus.  Dari total realisasi di atas, non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah KUR Mikro BRI hanya sebesar 2,51% atau jauh dibawah rasio yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebesar 5%.

Selain itu, pihaknya juga melakukan revitalisasi dalam empat hal.

“Pertama, kami menambah jumlah nasabah baru melalui KUR.  Tahun 2009, Nasabah KUR Mikro kami hanya 1,344 juta nasabah. Sekarang menjadi 1,968 juta nasabah,” ujar Djarot.

Djarot mengatakan, sebagian nasabah KUR Mikro ini sudah bermigrasi ke kredit mikro  Komersil.”Mereka loncat ke sana sebab kemudian usahanya bagus dan makin bankable. Sangat menggembirakan,” papar Djarot. Terlihat dari tahun 2009 dimana hanya terdapat 301ribu nasabah KUR yang bermigrasi, per Maret 2012 sudah ada 563ribu nasabah KUR Mikro yang bisnisnya sudah jauh berkembang dan makin menguntungkan, yang akhirnya bermigrasi ke Kredit Mikro Komersil.

Kunci kedua adalah BRI meningkatkan akses ke nasabah KUR BRI. “Kami melakukan ekspansi outlet untuk memperluas penetrasi pasar. Bukan di area itu-itu saja, tapi benar-benar di wilayah-wilayah baru,” ujar Djarot.

Dia mengatakan, outlet yang tersebar dan layanan bagi nasabah yang lebih mikro akan memberikan akses keuangan yang lebih luas untuk mendukung pengembangan wirausaha mikro. Outlet tersebut baik berupa kantor unit BRI, Teras BRI, maupun Mobile Teras BRI (Teras Keliling).  ”Pada 2009, kantor unit BRI sebanyak 4.538 buah, namun pada Maret 2012 sebanyak 4.849 buah atau hampir 5.000 unit. Begitu juga dengan Teras BRI. Pada 2009, Teras kami hanya 217 Teras. Pertumbuhanya sangat fantastis yakni menjadi 1.348 Teras. Berarti dalam kurun waktu hanya 2,5 tahun kami membangun 1.131 Teras,” ujar Djarot.

Ditambah terobosan baru, Mobile Teras BRI (Teras BRI Keliling) sebanyak 101 buah. “Teras keliling ini merupakan unit kerja BRI yang bersifat mobile sehingga dapat memberikan layanan transaksi perbankan di lokasi-lokasi potensial yang belum terjangkau oleh unit kerja (Uker) konvensional BRI terutama di pasar rakyat,” terang Djarot.

Ketiga, BRI memperbanyak sumber daya manusia dengan merekrut  mantri (Account Officer kredit mikro) baru.  “Untuk dapat menyalurkan pinjaman mikro dengan lebih baik dan prudent, sejak setahun terakhir BRI melakukan percepatan didalam perekrutan pekerja pemasar kredit mikro,” imbuh Djarot.

Hasilnya bila pada 2009,  BRI hanya sebanyak 7.373 mantri (AO), pada 2012, perseroan sudah memiliki 12.354 mantri. “Berarti kami sudah merekrut sebanyak 4.981 mantri dari 2009 lalu. Sekaligus membuka lapangan kerja baru sebanyak itu,” ujar Djarot.

Bank BRI juga terus meningkatkan kapasitas outlet. Diutarakan Djarot, selain ektensifikasi melalui ekspansi,  langkah revitalisasi juga dilakukan dengan meningkatkan kapasitas penyaluran kredit per outlet. Caranya, BRI menambah jumlah mantri untuk masing-masing outlet sehingga akan dicapai kapasitas produktifitas penyaluran kredit per outlet yang optimal.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar