Minggu, 24 Juni 2012

BISNIS: Jualan Kedondong

Kedondong (Anacardiaceae), berpeluang dikomersilkan (foto: iin)
SULIT sekali mencari pedagang atau penjual kedondong. Lebih mudah mencari penjual pepaya atau pisang. Lebih gampang lagi mencari buah apel, jeruk, duren, anggur. Tinggal ke swalayan, mau jenis dan kualitas yang mana saja ada.

Tapi jangan tanya soal kedondong. Buah ini memang masih under dog. Kalah bersaing dengan buah lain. Jangankan sama buah impor seperti anggur redglobe, apel washington, duren bangkok, pisang cavendish... sama sawo saja dia malu-malu. Dipajang bersama mangga, pasti kalah. Dipajang bareng jeruk, pasti terpuruk... Oh kedondong...

Sebenarnya kedondong punya potensi. Berpeluang mendulang uang. Bisa jadi komoditi mumpuni. Asal bisa berinovasi dengan buah asam manis ini, pastinya sang kedondong bakal punya nilai tambah. Ada seorang pedagang manisan, ia jadikan kedondong sebagai manisan, di sisi lain kedondong mantap sebagai penyempurna asinan...

Banyak konsumen membeli manisan kedondong. Asinan apalagi. Konon, ia berencana membuat dodol kedondong. Wajik kedondong... Es Buah Kedondong.. Kesimpulannya, jangan anggap remeh buah lokal. Meskipun tampil kurang mewah dibading buah impor yang wah, soal citarasa dan produk turunannya sungguh luar biasa!

Kedondong (Anacardiaceae) adalah kelompok buah mangga-manggaan. Selain di Indonesia banyak tumbuh di Filipina, Kamboja, Thailand, dan Myanmar. Di Indonesia kedondong tumbuh di hampir setiap wilayah. Bahkan berkat hasil budidaya, kedondong kini banyak nangkring di halaman rumah sebagai tabulampot.

Jadi, mumpung belum banyak yang berinovasi di sektor kedondong, kenapa tidak kita lakukan inovasi produk kedondong? Rasanya, jualan kedondong, pasti gak bakal bodong...(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar