Senin, 16 Juli 2012

ENTREPRENEUR: Entrenpreneurship dalam koperasi

KENAPA sebagian orang masih enggan menjadi anggota koperasi? Banyak alasan yang disampaikan. Ada yang bilang males ah, nggak elite. Koperasi identik dengan usaha kecil-kecilan. Koperasi ketinggalan jaman. Koperasi hanya cocok buat orang desa, orang kecil atau lebih cocok buat para petani...

Alasan-alasan di atas tidak salah, karena mereka masih salah persepsi memandang koperasi. Padahal kalau kita melihat perkembangan perkoperasian di Indonesia, bahkan di dunia sangat pesat. Negara yang memiliki banyak lembaga koperasi ternyata tahan terhadap krisis keuangan.

Misalnya Inggris, Cina, Kanada adalah negara yang memiliki banyak koperasi. Bahkan Kanada menjadi salah satu negara yang kokoh berkat koperasi. Memang koperasi adalah lembaga perekonomian bebasis kekeluargaan. Tujuan koperasi rupanya sejalan dengan UUD 1945 pasal 33 (1) yang bebunyi: "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan."

Bertolak dari pasal tersebut, sejatinya koperasi ditujukan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahateraan pada angotanya. Jadi jangan salah kaprah, jika menjadi anggota koperasi jangan hanya berharap pembagian SHU (sisa hasil usaha) yang hanya sekali dalam setahun. Namun yang lebih penting sudah seberapa besar tingkat kesejahteraan dan kemakmuran para anggotanya. SHU itu bisa besar/kecil tergantung pada tingkat partisipasi dan keaktivan anggota.

Jika anggota sering melakukan transaksi di koperasi maka otomatis SHU akan besar. Sisi lain yang tak kalah menarik jika ingin koperasi maju, adalah peran pengurus, pengawas dan pemilik  koperasi yaitu anggota. Ketiganya adalah stakeholders. Mereka mestinya memiliki jiwa dan wawasan luas tentang entrepreneur. 

Dengan memiliki jiwa dan semangat berwirausaha, niscaya koperasi akan maju dan tumbuh ekspansif. Koperasi sejatinya bisa menjadi inkubator bisnis, anggota bisa memproduksi suatu barang dan jasa, lalu dijual di koperasi. Harga yang kompetitif, anggota yang lumayan banyak adalah pangsa pasar bagus buat memasarkan produk atau jasa.

Bahkan koperasi harus bisa melayani konsumen non anggota. Karena dengan cara itu koperasi bisa dikenal luas, dan lambat-laun orang tertarik untuk menjadi anggota koperasi. Koperasi yang baik bukan saja yang mampu menyediakan dan melayani segala kebutuhan pokok anggota. 

Koperasi yang hebat adalah koperasi yang bisa menghimpun dana anggota dan mengelolanya dengan cara akuntabel, transparan dan bisa dipertanggung jawabkan. Anggota senang menyimpan dana di koperasi karena jasa (bunga) yang ditawarkan minimal sama dengan bunga bank. Sementara kelebihan menabung di koperasi, adalah dana tersebut dimanfaatkan oleh sesama anggota koperasi. Jadi sisi tolong menolong lebih dikedepankan dibanding lembaga keuangan non koperasi.

Mari berwirausaha melalui koperasi. Kembangkan jiwa dan semangat entrepreneurship kita melalui koperasi. Lebih mudah dilakukan karena berwirausaha di jalur koperasi tidak dilakukan sendiri. Bersama pasti bisa....!

Bogor, 16 Juli 2012
iin solihin @bakso malang citra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar