Kamis, 26 Juli 2012

BISNIS: Jualan Keripik atau Makanan Ringan

Stock Keripik siap dikemas ulang (iin)
Keripik atau sering disebut sebagai snack alias makanan ringan, ternyata banyak penggemarnya. Terbukti, sampai saat ini pebisnis keripik tetap eksis dan bahkan terus bertambah. Memang, hanya yang mampu berkreasi dan berinovasilah yang bertahan dan terus berkembang.


Menyebut contoh, di kawasan Kalibata ada usaha rumahan namanya Krispisnack. Di Bogor ada usaha sejenis namanya Terminal Snack, harga serba Rp2.500. Siapa sangka dari harga "hanya" Rp2.500 pebisnis ini menjalankannya dengan kesungguhan?

Cara jualan keduanya berbeda dari kebanyakan pebisnis keripik pada umumnya. Mereka sudah berkreasi dan inovasi pemasaran. Meski sederhana, dampaknya luar biasa. Produk mereka cepat dikenal pasar.


Lihat Saja Terminal Snack, lebih dari 4 gerai ada di Bogor. Setiap hari mobil yang disulap khusus untuk mendistribusikan makanan ringan serba goreng itu dialirkan ke beberapa gerai. Begitupun KrispiSnack, bedanya ia lebih kepada usaha rumahan, dengan membuat web dan menerima reseller. Namun melihat stock di  belakang rak display, saya yakin omzetnya lebih dari lumayan.


Tidak terlalu rumit memulai usaha ini. Produsen snack ada dimana-mana. Konsumennya hampir merata di segala usia. Harga masih terjangkau untuk semua strata. Yang menjadi kendala biasanya kemauan, niat sungguh-sungguh berbisnis, dan modal tentunya. 


Untuk modal, masih bisa disiasati. Memulai usaha kan tidak harus dengan modal besar? Niat dan action sepertinya harus diutamakan. Cobalah memulai, untung atau rugi pasti ada hikmahnya. Gagal bukan masalah, masih bisa bangkit asal tetap semangat. 


Mereka yang gagal total adalah yang sama sekali tidak bertindak. Jika tidak melakukan apa-apa, maka tidak akan tahu apa yang akan terjadi...(*)

Bogor, 26 Juli 2012
iin solihin @bakso malang citra

1 komentar: